OBAT ANTIAMUBA
SAMBILOTO
OLEH
MARIA R. WONA WULA
PEMBIMBING : YULIUS B. KORRASA S.Farm,Apt,MSc.
Sambiloto (Andrographispaniculata Ness) adalahtumbuhan liar yang memiliki banyak khasiat yaitu dapat mengobati berbagai macam penyakit.Karena merupakan jenis tumbuhan liar, sambiloto dapat ditemukan ditempat-tempat seperti kebun, tepi sungai, tanah kosong yang lembab, atau pekarangan.
Dalam sistematika (taksonomi), tumbuhan sambiloto dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi :Spermatophyta
Class :Dicotyledoneae
Ordo :Solanales
Famili :Acanthaceae
Genus :Andrographis
Spesies :Andrographispaniculata (Burm.f.) Ness
MorfologiTumbuhanSambiloto
Tumbuhan sambiloto dapat tumbuh liar di tempat terbuka, seperti kebun kopi, tepi sungai,tanah kosong yang agak lembab, atau di pekarangan.Merupakan daun yang berasa pahit dan dingin.Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.Tumbuhan sambiloto merupakan tumbuhan semusim, dengan tinggi 50-90 cm,batang yang disertai dengan banyak cabang berbentuk segi empat. Daun tunggal,bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas daun berwarna hijau tua, bagian bawah daun berwarna hijau muda,panjang 2-8 cm, lebar 1-3 cm. Bunga tumbuh dari ujung batang atau ketiak daun, berbentuk tabung, kecil-kecil, warnanya putih bernoda ungu. Memiliki buah kapsul berbentuk jorong, panjang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah membujur menjadi 4 keping. Biji gepeng, kecil-kecil,warnanya cokelat muda. Tumbuhan ini dapat dikembangbiakkan dengan biji atau stek batang (Yuniarti, 2008).
Nama Daerah untukSambiloto
Sambilata (Melayu); ampadutanah (Sumatera Barat); sambiloto, kipait, bidara, andiloto (Jawa Tengah); kioray (Sunda); pepaitan (Madura), sedangkannamaasingnyaChuanxin lien (cina).
Kandungan Kimia Sambiloto
Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zatpahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid.Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asamkersik, dan damar.Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, pan.ikulin, mono-0-metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter. Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektbr (melindungi sel hati dari zat toksik).
Menurut Ivan danLukito (2003), zat-zat yang terkandung dalam tanaman sambiloto antara lain :
Zatandrographolid :zat yang menghasilkan rasa pahit yang luar biasa pada sambiloto. Zat ini juga menghambat pertumbuhan sel kanker hati, payudara dan prostat, meningkatkan aliran empedu, meningkatkan antibodi
Alkane, keton, aldehid, asam kersik, dan damar
Kalium : berfungsi meningkatkan jumlah urine sekaligus membantu mengeluarkannya
Kalsium dan natrium
Minyak atsiri (essential oil) yang bermanfaat sebagai antiradang
Laktone yang berfungsi sebagai antiradang dan antiperik
Flavonoid : mencegah menghancurkan penggumpalan darah
Khasiat Sambiloto
Sambiloto dapat mengobati berbagai macam penyakit seperti :
hepatitis, infeksi saluran empedu,
disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, radang paru (pneumonia), radang saluran napas (bronkhitis), radang ginjal akut (pielonefritisakut), radang telinga tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi,
demam, malaria,
kencing nanah (gonore), kencing manis (DM),
TB paru, skrofuloderma, batuk rejan (pertusis), sesak napas (asma), darahtinggi (hipertensi),
kusta (morbushansen = lepra), leptospirosis,
keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut,
kanker: penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (molahidatidosa). Dan penyakit trofoblas
ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru.
FARMAKOKINETIK
Beberapa studi sudah dilakukan untuk melihat disposisi andrographolide dalam berbagai organ tubuh.Dalam suatu penelitian pada hewan percobaan menunjukkan bahwa 48 jam setelah pemberian andrographolide, komponen ini dijumpai tersebar luas keseluruh organ tubuh. Konsentrasi yang dijumpai di otak sebesar 20,9%, limpa 14,9%, jantung 11,1%, paru-paru 10,9%, rektum 8,6%, ginjal 7,9%, hati 5,6%, uterus 5,1%, ovarium 5,1%, dan usus halus sebesar 3,2%. Menurut penelitian terakhir, andrographolide memiliki bioavailabilitas tinggi pada manusia .Setelah pemberian peroral, 20 mg andrographolide segera diabsorbsi, mencapai nilai puncak plasma dalam waktu 1,5sampai 2 jam dengan waktu paruh 6,6 jam. Sementara pada penelitian lainnya menunjukkan waktu paruh andrographolide relative singkat,lebih kurang dalam waktu 2 jam. Setelah 72 jam, hampir 90% andrographolide dieksresikan. Sebagian besar eksresinya ini melalui urin, sebagian lainnya melalui saluran cerna.Pada beberapa studi dikatakan bahwa 80 persen dari dosis andrographo-lide yang dikonsumsi akan dieksresikan dari tubuh dalam waktu 8 jam.
TOKSISITAS
Dalam pengobatan tradisional China,Thailand dan India, sambiloto sudah menunjukkan keamanannya. Uji toksikologi pada hewan coba dan manusia menunjukkan bahwa andrographolide dan senyawa lain yang terdapat pada sambiloto memiliki toksisitas yang sangat rendah. Pada mencit yang diberi ekstrak sambiloto secara oral (10 gr/kgBB )sekali sehari selama 7 hari, tidak ada seekor pun tikus yang mati. Jantung, ginjal, hati, dan limpa dijumpai dalam keadaan normal pada hewan percobaan ini.Ketika sambiloto dengan dosis 500 mg/kg berat badan diberikan selama 10 hari setiap hari pada mencit, tidak ada efek pada pertumbuhan, selera makan dan produksi feses.Hewan coba tersebut tetap energik dan hasil jumlah darah lengkapnya beradapa dabatas normal.Pada kelinci yang diberi andrographolide (10 mg/kg berat badan) secara intravena, menunjukkan tidak ada respons kardiovaskuler yang abnormal.Uji enzim hati, jantung, ginjal dan limpa juga berada dalam keadaan normal pada hewan coba ini.Pada uji toksisitas lainnya, tikus atau kelinci yang diberi andrographolide atau neoandrographolide dengan dosis 1 gr/kg berat badan secara oral selama 7 hari,menunjukkan tidak ada pengaruh terhadap berat badan, jumlah darah, fungsi hati dan ginjal, serta organ penting lainnya
SAMBILOTO UNTUK DISENTRI
Disentri adalah penyakit saluran pencernaan dengan darah dan atau lender pada feses. Salah satu cara pengobatan herbal yang dapat digunakan adalah menggunakan tanaman sambiloto. Sambiloto memiliki khasiat yang sudah memiliki popularitas yang tidak bisa disangsikan dalam dunia pengobatan tradisional.Khasiatnya yang dapat menyembuhkan macam-macam penyakit, dari yang ringan hingga berat, dan kandungan zat yang terkandung sangat komplit membuat BPOM RI menetapkan tanaman sambiloto sebagai salah satu obat tradisional unggulan.
Cara Pembuatan
Bahan :
Daun sambiloto kering 9-15 mg
600cc air
Cara pembuatan :
Cuci bersih sambiloto
Rebus sambiloto kering dengan, tunggu hingga mendidih dan sisa air menjadi 300cc air
Dinginkan air rebusan sambiloto, kemudian dinginkan
Cara penggunaan
Disentri basiler, diare, radang saluran napas, radang paru .
Herba kering sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring.Air rebusannya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
Disentri
Herbakrokot segar (Portulacaoleracea) sebanyak 500 g diuapkan selama 3 - 4 menit, lalu ditumbuk dan diperas. Air perasan yang terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g sambil diaduk.Campuran tersebut lalu diminum, sehari 3 kali masing-masing 1/3 bagian.
Aturan pakai
Diminum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas
EfekSamping
Rasa tidak nyaman pada lambung
Menurunkan nafsu makan.
.
INTERAKSI OBAT
Ekstrak sambiloto kemungkinan memiliki efek sinergis dengan isoniazide.Selain itu, sampai saat ini belum diketahui interaksi obat lain dengan sambiloto.
Peringatan
Ekstrak sambiloto mempunyai kemungkinan efek sinergis dengan Isoniacid.Uji In Vivo (padahewan )memberi kemungkinan bahwa sambiloto berefek abortifasien, dengan demikian tidak boleh diberikan selama masa kehamilan.
PRODUK OBAT SAMBILOTO UNUTK DISENTRI
KAPSUL SAMBILOTO.
Aturan pakai : 1-2 kapsul setelah makan, (sehari 3 kali)
Spesifikasi : bahan : murni 100 % daun sambiloto
Kemasan : botol
Isi per botol : 50 kapsul @500mg
DAFTAR PUSTAKA
Puji, Inggit, Munawaroh, Esti. 1996. Warta TumbuhanObat Indonesia EtnobotaniSambilotosebagaiBahanRamuanJamu. Bogor: LIPI
Dalmartha, Setiawan. 2008. 1001 Resep Herbal. Jakarta:Swadaya
Prapanza, Ivan, AdiMarianto, Lukito. 2003. Sambiloto Raja PahitPenakluk Aneka Penyakit.Jakarta :AgromediaPustaka
MajalahKedokteran Nusantara Volume 40 y No. 3 y September 2007 216
Selasa, 10 Mei 2016
Farmakologi_antiamuba
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar