OBAT ANTIFUNGI
GRISEOFUIVIN
OLEH :MARIA R.WONA WULA
PEMBIMBING :YULIUS KORRASA S.Farm,Apt,M.Sc
Jamur adalah organisme mikroskopis tanaman yang terdiri dari sel, seperti cendawan, dan ragi. Beberapa jenis jamur dapat berkembang pada permukaan tubuh yang bisa menyebabkan infeksi kulit, kuku, mulut atau vagina. Jamur yang paling umum menyebabkan infeksi kulit adalah tinea. For example, tinea pedis ('athletes foot) . Infeksi umum yang ada pada mulut dan vagina disebut seriawan. Hal ini disebabkan oleh Candida. Candida merupakan ragi yang merupakan salah satu jenis jamur. Sejumlah Candida umumnya tinggal di kulit. Ada beberapa jenis obat-obatan antijamur
• Antijamur cream
Digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit dan vagina. Antara lain :
ketoconazole, fenticonazole, miconazole, sulconazole, dan tioconazole.
• Antijamur peroral
Amphotericin dan nystatin dalam bentuk cairan dan lozenges. Obat-obatan ini tidak terserap melalui usus ke dalam tubuh. Obat tersebut digunakan untuk mengobati infeksi Candida (guam) pada mulut dan tenggorokan.
itraconazole, fluconazole, ketoconazole, dan griseofulvin dalam bentuk tablet yang diserap ke dalam tubuh. Digunakan untuk mengobati berbagai infeksi jamur. Penggunaannya tergantung pada jenis infeksi yang ada.
Contoh
Terbinafine umumnya digunakan untuk mengobati infeksi kuku yang biasanya disebabkan oleh jenis jamur tinea.
Fluconazole umumnya digunakan untuk mengobati jamur Vaginal. Juga dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi jamur pada tubuh
• Antijamur injeksi
Amphotericin, flucytosine, itraconazole, voriconazole dan caspofungin adalah obat-obatan anti jamur yang sering digunakan dalam injeksi.
Infeksi jamur dapat dibagi menjadi dua yaitu :
Infeksijamursistemik
- AmfoterisinB
- Flusitosin
- Ketokonazol
- Itakonazol
- Fluconazol
- KaliumIodida
Infeksi jamur topikal (dermatofit dan mukokutan)
Penggolongan obat jamur dapat dilakukan berdasarkan golongan obat tersebut dan mekanisme kerja obat jamur itu sendiri.
• Obat jamur golongan Polyene, obat jamur kelompok polyene bekerja dengan cara mengikat sterol dalam membran sel jamur. contohnya adalah nistatin, candicin dan rimocidin.
• Obat jamur golongan Azoles, Anti jamur kelompok azole merupakan obat jamur yang paling banyak digunakan di indonesia, obat jamur golongan azoles bekerja dengan cara menghambat α-lanosterol 14 demethylase. contoh obat jamur golongan azoles adalah ketokonazole, mikonazole, dan flukonazole.
• obat jamur golongan Allylamines, bekerja dengan menghambat epoxidase squalene. contohnya adalah terbinafine
• Obat jamur golongan Echinocandins, bekerja dengan menghambat sistesa glukan dalam dinding sel. contoh obat jamur golongan echinocandins adalah caspofugin.
• selain kelompok diatas masih ada beberapa kelompok obat jamur minor lainnya seperti griseofulvin, asam benzoat dan masih banyak lagi.
Dosis dan Efek Samping obat jamur
Meskipun pemberian obat jamur pada umumnya diberikan secara topikal atau merupakan obat luar, namun hal ini tidak lantas mengabaikan dosis dan efek samping obat jamur tersebut, sangat disarankan bagi anda untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum anda menentukan pilihan jenis obat jamur dan mengkonsumsinya. Kekhawatiran terbesar dari konsumsi obat jamur yang tidak sesuai adalah reaksi alergi, toksik, kontraindikasi dengan obat lain yang anda konsumsi dan pengaruh terhadap hormon
OBAT GRISEOFUIVIN
Griseofulvin adalah antibiotika fungistatik yang dihasilkan oleh penicillium griseofulvum atau species lain dari Penisillium termasuk P chrysogenum
Nama kimia / iupac griseofulvin :
2S-trans ]-7-chloro-2´,4,6-trimethoxy-6´-methylspiro[benzofuran-2(3H),1´(2)-cyclohexene]-3,4´-dione
Smiles griseofulvin :
COC1=CC(OC)=C(Cl)C2=C1C(=O)[C@]1(O2)[C@H](C)CC(=O)C=C1OC
Formula molekul griseofulvin : C17H17ClO6
Farmakologi / mekanisme aksi griseofulvin :
Menghambat mitosis sel jamur pada metafase; berikatan dengan keratin manusia menyebabkan resistensi terhadap invasi jamur.Secara struktural tidak terkait dengan antijamur lain (misalnya, allylamines, azoles, echinocandins, poliena, pirimidin).Biasanya fungistatic pada aksi.Kegiatan antijamur terutama melibatkan gangguan sel jamur ini structur mitosis spindle Meskipun efek pada mitosis mirip dengan yang disebabkan oleh colchicine, mekanisme yang berbeda mungkin involved.a Griseofulvin dapat menyebabkan produksi DNA yang rusak yang tidak dapat replicate.Griseofulvin disimpan dalam sel-sel prekursor keratin dan erat terikat keratin baru, akan menghasilkan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi invasi jamur, Infeksi kulit, rambut, atau kuku kemudian diganti dengan jaringan tidak terinfeksi dermatophyte.Spektrum terbatas dari aktivitas antijamur, Active terhadap sebagian dermatofit, tetapi tidak aktif terhadap ragi atau jamur lain, termasuk Aspergillus, Blastomyces, Candida, Cryptococcus, Coccidioides, Histoplasma, Saccharomyces, Sporotrichum, atau Malassezia furfur (Pityrosporum orbiculare). Dermatophytes: Aktif terhadap Epidermophyton floccosum, Microsporum audouini, M. canis, M. gypseum, Trichophyton crateriform, T. gallinae, T. interdigitalis, T. megnini, T. mentagrophytes, T. rubrum, T. schoenleinii, T. sulphureum, T. tonsurans, dan T. verrucosum.
Bobot molekul (bm) griseofulvin : Rata rata : 352.766
Monoisotopic: 352.071365983
MEREK / NAMA DAGANG GRISEOFULVIN :
Grifulvin V®,
Gris-PEG®
Fulcin
Fungistop
Griseofort
Griseofulvin Prafa
Mycostop
Rexavin
Bentuk sediaan griseofulvin :
Tablet 125 mg dan 500mg
Nama generik :
Griseofulvin
PENGGUNAAN / INDIKASI GRISEOFULVIN :
Dermatophytoses
Pengobatan dermatophytoses kulit, kulit kepala, dan kuku, termasuk tinea barbae (kurap daerah berjenggot wajah dan leher), tinea capitis (tinea kapitis), tinea corporis (kurap tubuh), tinea cruris (gatal atlet; kurap pangkal paha), pedis tinea (kaki atlet, kurap kaki), dan tinea unguium (onikomikosis, kuku kurap) yang disebabkan oleh Trichophyton, Microsporum, Epidermophyton atau floccosum.
Obat pilihan untuk pengobatan tinea capitis, terapi berkepanjangan biasanya diperlukan untuk mengobati infeksi dan kepatuhan miskin dapat mempengaruhi respon terhadap obat. Tinea barbae dan tinea capitis umumnya memerlukan pengobatan dengan antifungal oral,
Tinea corporis dan tinea cruris umumnya dapat diobati secara efektif dengan menggunakan antijamur topikal; antijamur oral mungkin diperlukan jika penyakit ini luas, dermatofit folikulitis hadir, infeksi tidak merespon terhadap terapi topikal, atau pasien immunocompromised atau telah hidup bersama penyakit (misalnya, diabetes mellitus).
Sementara antijamur topikal biasanya efektif untuk pengobatan akut, tinea manuum dan tinea pedis tidak rumit, antijamur oral biasanya diperlukan untuk pengobatan yang parah, kronis, atau tinea pedis bandel, moccasin kronis -type (kering-jenis) tinea pedis, dan untuk pengobatan tinea unguium (onikomikosis)
Kontra Indikasi:
Pasien yang menderita penyakit porfiria, gangguan sel hati dan pasien yang hipersensitif terhadap griseofulvin. Jangan digunakan pada penderita yang sedang hamil, menyusui dan penderita lupus erythematosus sistemik.
Komposisi:
Tiap tablet mengandung griseofulvin 125 mg.
Cara Kerja Obat:
Griseofulvin adalah antibiotik yang bersifat fungistatik. Secara invitro griseofulvin dapat menghambat pertumbuhan berbagai spesies dari Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton. Pada penggunaan per oral griseofulvin diabsorpsi secara lambat, dengan memperkecil ukuran partikel, absorpsi dapat ditingkatkan. Griseofulvin ditimbun di sel-sel terbawah dari sel epidermis, sehingga keratin yang baru terbentuk akan tetap dilindungi terhadap infeksi jamur.
Dosis:
Dewasa, pada umumnya 4 kali sehari 1 tablet sudah cukup. Untuk kasus tertentu mungkin diperlukan dosis awal yang lebih tinggi yaitu 8 tablet sehari.
Anak-anak, sehari 10 mg per kg berat badan.
Lama pengobatan dilakukan paling sedikit 4 minggu. Untuk kasus tertentu misalnya infeksi kuku, pengobatan dapat berlangsung selama 6 - 12 bulan.
Terapi dihentikan sekurang-kurangnya 2 minggu setelah infeksi hilang.
Peringatan dan Perhatian:
- Keamanan dan manfaat griseofulvi untuk pencegahan infeksi jamur belum diketahui dengan pasti.
- Pengobatan jangka panjang harus dibawah pengawasan dan dimonitor secara periodik fungsi-fungsi organ termasuk fungsi ginjal, hati dan hematopoietik.
- Penderita yang alergi terhadap penisilin boleh memakai obat ini, walaupun secara teoritis dapat terjadi sensitivitas silang terhadap penisilin.
- Reaksi fotosensitivitas dapat terjadi dan dilaporkan timbulnya lupus erythematosus pada penderita yang mendapatkan griseofulvin.
Efek Samping:
- Efek samping bersifat ringan dan sementara, misalnya: sakit kepala, rasa kering pada mulut, iritasi lambung dan rash kulit.
- Reaksi hipersensitivitas: urtikaria, edema angioneurotik.
- Proteinuria, hepatotoksisitas.
Interaksi Obat:
Griseofulvin menurunkan aktivitas warfarin sebagai antikoagulan, kontrasepsi oral dan dapat meningkatkan efek alkohol.
Barbiturat menurunkan aktivitas griseofulvin.
Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu kamar (dibawah 30 derajat Celcius) dan tempat kering.
Mengonsumsi Griseofulvin dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan griseofulvin sebelum mulai mengonsumsinya.
Telanlah tablet griseofulvin dengan dibantu air minum. Obat ini sebaiknya dikonsumsi setelah makan agar bisa diserap secara maksimal oleh tubuh.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi griseofulvin pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi griseofulvin, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Tapi jangan menggandakan dosis griseofulvin pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Durasi pengobatan dengan griseofulvin bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Pengobatan bisa berlangsung beberapa minggu atau bulan.
Jangan mengonsumsi alkohol ketika menggunakan griseofulvin karena efeknya dikhawatirkan dapat berbahaya bagi tubuh.
Pada beberapa kasus, griseofulvin dapat membuat kulit penggunanya menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Jika Anda mengalami hal ini, lindungilah kulit dari sinar matahari saat melakukan aktivitas di luar dan gunakan losion tabir surya.
Penting bagi Anda untuk tetap menggunakan griseofulvin walau kondisi tampak sudah membaik atau paling tidak hingga dua minggu setelah gejala infeksi hilang. Hal ini dilakukan untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh dan tidak kembali.
Ketika Anda menjalani pengobatan dengan griseofulvin, usahakan untuk tetap rutin menemui dokter agar perkembangan kondisi Anda bisa diketahui.
farmakologi antilmentik
Senin, 23 Mei 2016
Farmakologi_antifungiObat Griseofuivin
Selasa, 10 Mei 2016
Farmakologi_antiamuba
OBAT ANTIAMUBA
SAMBILOTO
OLEH
MARIA R. WONA WULA
PEMBIMBING : YULIUS B. KORRASA S.Farm,Apt,MSc.
Sambiloto (Andrographispaniculata Ness) adalahtumbuhan liar yang memiliki banyak khasiat yaitu dapat mengobati berbagai macam penyakit.Karena merupakan jenis tumbuhan liar, sambiloto dapat ditemukan ditempat-tempat seperti kebun, tepi sungai, tanah kosong yang lembab, atau pekarangan.
Dalam sistematika (taksonomi), tumbuhan sambiloto dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi :Spermatophyta
Class :Dicotyledoneae
Ordo :Solanales
Famili :Acanthaceae
Genus :Andrographis
Spesies :Andrographispaniculata (Burm.f.) Ness
MorfologiTumbuhanSambiloto
Tumbuhan sambiloto dapat tumbuh liar di tempat terbuka, seperti kebun kopi, tepi sungai,tanah kosong yang agak lembab, atau di pekarangan.Merupakan daun yang berasa pahit dan dingin.Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.Tumbuhan sambiloto merupakan tumbuhan semusim, dengan tinggi 50-90 cm,batang yang disertai dengan banyak cabang berbentuk segi empat. Daun tunggal,bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas daun berwarna hijau tua, bagian bawah daun berwarna hijau muda,panjang 2-8 cm, lebar 1-3 cm. Bunga tumbuh dari ujung batang atau ketiak daun, berbentuk tabung, kecil-kecil, warnanya putih bernoda ungu. Memiliki buah kapsul berbentuk jorong, panjang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah membujur menjadi 4 keping. Biji gepeng, kecil-kecil,warnanya cokelat muda. Tumbuhan ini dapat dikembangbiakkan dengan biji atau stek batang (Yuniarti, 2008).
Nama Daerah untukSambiloto
Sambilata (Melayu); ampadutanah (Sumatera Barat); sambiloto, kipait, bidara, andiloto (Jawa Tengah); kioray (Sunda); pepaitan (Madura), sedangkannamaasingnyaChuanxin lien (cina).
Kandungan Kimia Sambiloto
Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zatpahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid.Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asamkersik, dan damar.Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, pan.ikulin, mono-0-metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter. Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektbr (melindungi sel hati dari zat toksik).
Menurut Ivan danLukito (2003), zat-zat yang terkandung dalam tanaman sambiloto antara lain :
Zatandrographolid :zat yang menghasilkan rasa pahit yang luar biasa pada sambiloto. Zat ini juga menghambat pertumbuhan sel kanker hati, payudara dan prostat, meningkatkan aliran empedu, meningkatkan antibodi
Alkane, keton, aldehid, asam kersik, dan damar
Kalium : berfungsi meningkatkan jumlah urine sekaligus membantu mengeluarkannya
Kalsium dan natrium
Minyak atsiri (essential oil) yang bermanfaat sebagai antiradang
Laktone yang berfungsi sebagai antiradang dan antiperik
Flavonoid : mencegah menghancurkan penggumpalan darah
Khasiat Sambiloto
Sambiloto dapat mengobati berbagai macam penyakit seperti :
hepatitis, infeksi saluran empedu,
disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, radang paru (pneumonia), radang saluran napas (bronkhitis), radang ginjal akut (pielonefritisakut), radang telinga tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi,
demam, malaria,
kencing nanah (gonore), kencing manis (DM),
TB paru, skrofuloderma, batuk rejan (pertusis), sesak napas (asma), darahtinggi (hipertensi),
kusta (morbushansen = lepra), leptospirosis,
keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut,
kanker: penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (molahidatidosa). Dan penyakit trofoblas
ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru.
FARMAKOKINETIK
Beberapa studi sudah dilakukan untuk melihat disposisi andrographolide dalam berbagai organ tubuh.Dalam suatu penelitian pada hewan percobaan menunjukkan bahwa 48 jam setelah pemberian andrographolide, komponen ini dijumpai tersebar luas keseluruh organ tubuh. Konsentrasi yang dijumpai di otak sebesar 20,9%, limpa 14,9%, jantung 11,1%, paru-paru 10,9%, rektum 8,6%, ginjal 7,9%, hati 5,6%, uterus 5,1%, ovarium 5,1%, dan usus halus sebesar 3,2%. Menurut penelitian terakhir, andrographolide memiliki bioavailabilitas tinggi pada manusia .Setelah pemberian peroral, 20 mg andrographolide segera diabsorbsi, mencapai nilai puncak plasma dalam waktu 1,5sampai 2 jam dengan waktu paruh 6,6 jam. Sementara pada penelitian lainnya menunjukkan waktu paruh andrographolide relative singkat,lebih kurang dalam waktu 2 jam. Setelah 72 jam, hampir 90% andrographolide dieksresikan. Sebagian besar eksresinya ini melalui urin, sebagian lainnya melalui saluran cerna.Pada beberapa studi dikatakan bahwa 80 persen dari dosis andrographo-lide yang dikonsumsi akan dieksresikan dari tubuh dalam waktu 8 jam.
TOKSISITAS
Dalam pengobatan tradisional China,Thailand dan India, sambiloto sudah menunjukkan keamanannya. Uji toksikologi pada hewan coba dan manusia menunjukkan bahwa andrographolide dan senyawa lain yang terdapat pada sambiloto memiliki toksisitas yang sangat rendah. Pada mencit yang diberi ekstrak sambiloto secara oral (10 gr/kgBB )sekali sehari selama 7 hari, tidak ada seekor pun tikus yang mati. Jantung, ginjal, hati, dan limpa dijumpai dalam keadaan normal pada hewan percobaan ini.Ketika sambiloto dengan dosis 500 mg/kg berat badan diberikan selama 10 hari setiap hari pada mencit, tidak ada efek pada pertumbuhan, selera makan dan produksi feses.Hewan coba tersebut tetap energik dan hasil jumlah darah lengkapnya beradapa dabatas normal.Pada kelinci yang diberi andrographolide (10 mg/kg berat badan) secara intravena, menunjukkan tidak ada respons kardiovaskuler yang abnormal.Uji enzim hati, jantung, ginjal dan limpa juga berada dalam keadaan normal pada hewan coba ini.Pada uji toksisitas lainnya, tikus atau kelinci yang diberi andrographolide atau neoandrographolide dengan dosis 1 gr/kg berat badan secara oral selama 7 hari,menunjukkan tidak ada pengaruh terhadap berat badan, jumlah darah, fungsi hati dan ginjal, serta organ penting lainnya
SAMBILOTO UNTUK DISENTRI
Disentri adalah penyakit saluran pencernaan dengan darah dan atau lender pada feses. Salah satu cara pengobatan herbal yang dapat digunakan adalah menggunakan tanaman sambiloto. Sambiloto memiliki khasiat yang sudah memiliki popularitas yang tidak bisa disangsikan dalam dunia pengobatan tradisional.Khasiatnya yang dapat menyembuhkan macam-macam penyakit, dari yang ringan hingga berat, dan kandungan zat yang terkandung sangat komplit membuat BPOM RI menetapkan tanaman sambiloto sebagai salah satu obat tradisional unggulan.
Cara Pembuatan
Bahan :
Daun sambiloto kering 9-15 mg
600cc air
Cara pembuatan :
Cuci bersih sambiloto
Rebus sambiloto kering dengan, tunggu hingga mendidih dan sisa air menjadi 300cc air
Dinginkan air rebusan sambiloto, kemudian dinginkan
Cara penggunaan
Disentri basiler, diare, radang saluran napas, radang paru .
Herba kering sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring.Air rebusannya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
Disentri
Herbakrokot segar (Portulacaoleracea) sebanyak 500 g diuapkan selama 3 - 4 menit, lalu ditumbuk dan diperas. Air perasan yang terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g sambil diaduk.Campuran tersebut lalu diminum, sehari 3 kali masing-masing 1/3 bagian.
Aturan pakai
Diminum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas
EfekSamping
Rasa tidak nyaman pada lambung
Menurunkan nafsu makan.
.
INTERAKSI OBAT
Ekstrak sambiloto kemungkinan memiliki efek sinergis dengan isoniazide.Selain itu, sampai saat ini belum diketahui interaksi obat lain dengan sambiloto.
Peringatan
Ekstrak sambiloto mempunyai kemungkinan efek sinergis dengan Isoniacid.Uji In Vivo (padahewan )memberi kemungkinan bahwa sambiloto berefek abortifasien, dengan demikian tidak boleh diberikan selama masa kehamilan.
PRODUK OBAT SAMBILOTO UNUTK DISENTRI
KAPSUL SAMBILOTO.
Aturan pakai : 1-2 kapsul setelah makan, (sehari 3 kali)
Spesifikasi : bahan : murni 100 % daun sambiloto
Kemasan : botol
Isi per botol : 50 kapsul @500mg
DAFTAR PUSTAKA
Puji, Inggit, Munawaroh, Esti. 1996. Warta TumbuhanObat Indonesia EtnobotaniSambilotosebagaiBahanRamuanJamu. Bogor: LIPI
Dalmartha, Setiawan. 2008. 1001 Resep Herbal. Jakarta:Swadaya
Prapanza, Ivan, AdiMarianto, Lukito. 2003. Sambiloto Raja PahitPenakluk Aneka Penyakit.Jakarta :AgromediaPustaka
MajalahKedokteran Nusantara Volume 40 y No. 3 y September 2007 216